Selasa, 13 Juli 2010

kerinduan dan kebahagiaan

Tertawa sendiri ketika kupandangi foto kawan-kawanku di facebook. Mulai dari yang sedang backpackeran di vietnam, di bromo, ataupun di tempat lain. Tingkah polah mereka di depan kamera sungguh membuatku merasa ikut bersama mereka di tempat itu. Tetapi ada satu foto yang membuatku benar-benar terkesima. Yaitu foto seorang mantan anak buahku yang sedang bersendau gurau di tengah hutan lebat di pedalaman sumatera.
Aku tidak merasa iri dengan kawan-kawan yang telah melanglang buana melangkahkan kakinya ke negeri seberang. Ataupun orang-orang yang bersenang-senang di bromo dan di tempat-tempat wisata lain di Indonesia. Mungkin aku orang aneh karena iri pada segelintir manusia yang bersendau gurau di tengah hutan belantara itu sambil menikmati secangkir kopi panas dan perbincangan hangat dengan rekan kerja. Tampak keceriaan mereka benar-benar murni karena mencintai pekerjaannya dan menikmati kebersamaan yang tercipta di alam bebas itu.
Hutan itu begitu cantik seperti wajah kekasihku di pagi hari. Memancarkan kesejukan setiap kali aku memandangnya. Ingin sekali hati ini bergabung dengan mereka merasakan kegembiraan dan kebebasan berekspresi. Tidur di dalam tenda yang tak berdinding, makan dengan nasi yang setengah matang karena kurang air, ataupun harus berburu mencari binatang untuk menemani nasi dan mie instan yang telah menjadi makanan sehari-hari kita.
Memoryku melayang pada suatu pagi di pedalaman papua. Ketika udara subuh mulai menusuk kulit, mataku membuka perlahan dan melihat jam tangan yang selalu terpasang di tangan kiriku, jam menunjukkan pukul 5 dini hari. Masih dengan rasa kantuk, aku beranjak mengambil air wudhu di sungai kecil tempat biasa kita mandi dan mengambil air untuk minum. Terkejut hatiku waktu melihat ada beberapa kawan orang suku papua sedang memancing di sungai itu. dan yang membuatku lebih kagum adalah saat kulihat di samping mereka sudah terdapat beberapa ekor ikan dan udang yang lumayan besar untuk ukuran orang jawa seperti aku. Setelah ku tanya, ternyata mereka sudah sekitar satu jam memancing di situ. Dan hasil pancingan itu akan di jadikan penambah sarapan pagi ita oleh orang itu.
Benar-benar dahsyat kebersamaan yang kurasakan dari mereka. Dan itu memberiku suatu pelajaran yang luar biasa bahwa kebahagian terbesar datang karena kita membuat orang lain bahagia atas apa yang kita kerjakan.


Batavia, 14 July 2010